Saat disusun bait bait tinta ini…dalam hati ini dialunkan selawat buat kekasih Allah yang amat mencintai ummatnya…saat jemari ini laju tertaip jiwa ini benar-benar merinduimu ya Rasulullah…saat satu per satu susunan kata yang tidak seberapa ini ditebarkan sayap penuh ingatan buatmu ya Rasulullah…
Saat fasa kedua dibulan ramadhan menjengah, hati ini terlalu bimbang jika rindu ini tidak mekar lagi setelah Ramadhan berlalu... Saat Video ini ditatap, hati terdetik indahnya bila kau masih bersama kami ya Rasulullah...
Warkah cinta seorang ummat pada Kekasih Allah…
Darahmu pernah mengalir
Dari basahan rambutmu hingga ke sepatu
Kerikil-kerikil itu menghujanimu
Anak-anak kecil jua turut membencimu
Sedangkan hatimu penuh limpah sarat jiwa
Kisah kasih yang tiada terhingga..
Di thaif itu….
Jibril alunkan kata..gunung itu bakal menghempap mereka
Pantas kau Rasulullah menahan
Jangan dihempap gunung itu pada mereka
Kelak di situ bakal lahir pendokong agama Allah…
Ya Rasulullah…kau hidup dalam setiap jiwa ummat mu..hidup dalam setiap nafas ummatmu…terlalu hampir kau dalam hati seorang hamba yang meletakkan kecintaannya pada Allah dan rasul melebihi kecintaan dunia…
Pada ketika gua itu menjadi saksi
Lelapmu atas ribaan abu bakar sahabat amat dicintaimu
Sedangkan musuh terus dan terus mencarimu
Dan kau lena dalam dodoian ketaqwaan
Kesakitan abu bakar semampu daya ditahan
Bimbang tidurmu yang seketika itu terjaga
Hebat benar kecintaan sahabat itu padamu ya Rasulullah
Setiap apa yang kau kata-katakan
Dialah yang akan membenarkan
Sahabat yang sentiasa mendamaikan jiwa
Hatta hidupmu…jua saat wafatnya dikau ya Rasulullah
Wahai kekasih allah..yang telah menumpahkan rasa kasih sayang pada ummatnya…ummati..ummati…ummati…bergema panggilan itu…saat dunia bakal kehilangan satu penyinar kegelapan…
Akhlakmu indah tiada yang terlebih indah
Budimu santun bahasa
Bila suaramu bernada….
Hati yang keras terasa cairnya…
Lihatlah al-farouq….bermati-matian menentangmu satu tika dulu
Tapi dialah sahabat yang menangisi pemergianmu
Sesiapa yang menyatakan rasulullah wafat aku pancung kepala
Mujur as-siddiq mendamaikan rasa…
Kelembutanmu mentarbiyah jiwa yang keras
Dididik dengan sebaris senyumanmu
Kau lah rasul yang penuh cinta dalam diri
Kami ummatmu merinduimu..tidak terbayang saat kini andai bertemu denganmu wahai kekasih Allah..hanya linangan air mata kami biarkan moga-moga sampai salam yang penuh kerinduan kami ini padamu….Ya Allah….biarlah air mata ini berbicara sepenuhnya….bimbang rindu ini tidak mekar…takut-takut rindu ini tidak menguntum rasa….biarlah air mata ini selajunya dialir…agar kami kuat penyambung rantai-rantai perjuangan kekasihmu…biarlah air mata ini terhenti dengan sendiri…bersama rasa syukur seorang hamba dan ummat..bersama rasa cinta yang membara…
No comments:
Post a Comment